Saturday, September 12, 2015

Tak seperti dulu

Zaman sekarang manusia tanpa handphone, terutama untuk kaum muda, sepertinya hal yang kemungkinan tidak mungkin bisa tanpanya sehari saja

Namun itu yang aku alami kemarin!hahahaha
Ternyata demikian rasanya, jadi berawal ikut mengantar teman Ayah yang mau ke Indonesia, kemudian setelah itu lanjut beranjak ke salah satu rumah makan Indonesia, RA.

Selesai makan, kami diantar oleh teman Ayah sampai tempat parkir dekat Sekolah. Sesampainya di parkiran dekat rumah, seperti biasa aku selalu cek dan ricek tasku, terutama bagian belakang tas, dan biasanya aku selalu meletakkan hp disitu, dan jika ada, maka posisinya adalah tertutup, jika tidak, maka sebaliknya.

Benar saja! Aku sejenak terhentak, kupanggil kakakku, kemudian Ayah dan kakakku pun berusaha menenangkan dan menanyakan terakhir dimana posisi aku meletakkan hpku.

Ayah pun segera menghubungi temannya apakah hpku tertinggal di mobilnya, namun uniknya aku memahami diriku, jika hatiku merasa tenang walau panik (gimana tuh), itu artinya barang tersebut takkan kemana, namun sebaliknya, jika dagdidug ada rasa lemas sampai ke kaki, itu artinya, bisa hilang (nauzubillah) atau masih rezeki, hehehe.

Tak lama teman Ayah menghubungi kembali bahwa hpku benar tertinggal di mobilnya, hal tersebut terjadi karena saat aku ingin membicarakan sesuatu kepada Ayahku sembari berbisik, beliau tidak dapat mendengar, begitu kuketik di notes hp, Ayah mengatakan huruf di hpku telalu kecil, beliau memintaku untuk mengetiknya di hpnya saja (padahal hp beliau hurufnya tak kalah jauh kecilnya, aigoo~)

Saat berpindah hp itulah aku lupa untuk kembali meletakkan hpku ke dalam tas, seperti biasa, aku akan jarang mengecek hp bila tidak ada wifi, hahaha, dan untuk paketan internet pun aku enggan karena banyaknya fasilitas wifi, Alhamdulillah yah sesuatu.

Aku harus menunggu sampai besok karena saat itu sudah malam, oke mari lihat sampai mana aku mampu menunggu, toh sudah terlatih untuk menunggu (isi sendiri).... (tidak!jangan diisi!)

Ayah mengatakan beliau akan mengambil hpku setelah sholat Jumat, aku memutuskan untuk tidur dengan harapan besok akan segera memegang hpku lagi, terasa ada yang aneh memang, setiap dari luar yang kucek adalah hp, sebelum tidur pun demikian, saat bangun pun seperti ituhhh, eh itu.

Esokannya aku terbangun seperti orang pingsan, entah mengapa aku bangun cukup siang. Apakah karena aku terlalu berharap begitu terbangun hpku sudah di tanganku?entahlah...

Ternyata hpku belum saatnya kembali, ia masih betah dirumah orang, ia belum puas untuk bermain, mungkin dia ingin piknik sejenak.
Ayah mengatakan hpku akan diambil setelah Ashar, baiklah aku harus menunggu, ada rasa rindu menyelip di hati, kapan kamu kembali? Tapi aku percaya kau akan baik-baik saja, hpku.

Jam menunjukkan pukul 05.00 pm, dengan rasa gelisah aku menghubungi Ayahku, ternyata Alhamdulillah yah kabar gembira yang kudapat, bahwa hpku sudah di tangan Ayah, rasa gembira itu pun kubawa mandi sore.

Setelah hpku di tangan, notifications nya bermunculan, update nya pun tak mau kalah, beruntung batre hpku masih menunjukkan pada angka 30% jika aku tidak salah berarti benar.

Aku segera men-charger hpku, saat penting bagaimana dengan pesenan online shopku dengan si mimin, apakah ia mendapat pesanku atau tidak, ternyata semua telah berjalan lantjar.

Seperti inilah rasanya ternyata, aku hanya membayangkan jika pada zaman sekarang masih seperti dulu, sebelum adanya handphone, akan seperti apa jadinya, mungkin berkomunikasi dengan teman melalui surat menyurat, menggunakan telefon rumah, masih akan berjalan seperti dulu.

Tapi zaman telah berbeza, it's okay, yang penting hpku sudah di tangan...

No comments: